Aku Bukan Romeo Kau Bukan Shakespeare
Kamis, 06 Februari 2014
0
komentar
Kesalahan terbesar Romeo adalah tidak pernah bertanya pada Shakespeare. Sebuah fiksi boleh saja tragis, tapi hidup ini cuma sekali, maka tak ada genre tragedi yang boleh terjadi dalam hidup ini. Aku Bukan Romeo dan Kau Bukan Shakespeare
Syair ini telah menyita lebih
dari separuh umurku. Wajar jika lagunya sukses mengguyurkan uang dan popularitas.
Semua aku lakukan tentu demi sesuatu. Adalah mimpi dan cinta yang selama ini
telah membuatku bergerak, tumbuh dan mencipta.
Tapi, sama seperti biasanya
sebuah novel bercerita,….ketika mimpi dan cinta itu harus terhenti,..tak ada
lagi yang tersisa kecuali luka.
Aku rasakan sendiri yang
dialami Romeo, saat wayang ciptaan Shakespeare itu
menemukan mimpi besarnya tentang Juliet musnah. Apa yang dilakukannya
selama ini adalah demi Juliet, sehingga kematian kekasihnya itu membuat
hidup yang telah ditempuhnya menjadi sia-sia.
Kenyataannya tak semua orang
mampu bertahan dengan luka menganga yang mengiris hati. Rasa perih memaksanya
untuk bunuh diri.
Hari
ini, Aku disini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Aku
tak meneruskan drama-ku dengan meminum racun sebagaimana dituturkan pak Shakespeare
tentang Romeo, karena hidup bukan pesawat Ti-Vi,
yang tak punya cerita seusai listrik mati. Benarkah kematian menghapus perih
dan luka? Benarkah bunuh diri merupakan cara ksatria?
Ku coba resapi, Ku coba selami
Segala yang telah terjadi
Kuambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Segala yang telah terjadi
Kuambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
Karena
sifat ksatria yang sesungguhnya terletak pada kesanggupan bertahan dalam
kepedihan, bukan hanya kemahiran memainkan pedang mematikan lawan. Ksatria
adalah keberanian menghadapi setumpuk persoalan dan beban, melewati rentang
waktu yang panjang sampai datang kemenangan.
I will survive, I will revive
I won't surender, And stay alive
I won't surender, And stay alive
Kau
berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Untuk lewati semua ini
Bertahan,
meraih kembali kejayaan, tak menyerah pada keadaan, tetap hidup dan berkarya
menjadi satu-satunya jalan. Orang-orang pilihan pernah kalah dengan perih dan
luka yang lebih menganga, tapi tak berhenti, bahkan mereka terus hidup, terus
mencipta. Kau beri mereka kekuatan hingga mampu membuat waktu lebih bermakna,
mengubah sisa umur menjadi mahakarya.
Engkau
selalu ada
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
Engkau
selalu membisikkan isyarat kemenangan. Engkau yakinkan bahwa perih ini tak
seberapa. Engkau janjikan bahwa mimpi itu masih ada.
Maka
“yakin” itu telah benar-benar menggantikan “rapuh”-ku. Perlahan dan teramat
lembut Engkau buktikan janji-Mu dengan
mengangkat aku dari lembah “jatuh”-ku
Dulu
aku membaca novel itu. Aku rasa kesalahan terbesar Romeo adalah bahwa dia tidak pernah bertanya pada Shakespeare mengenai mimpi-nya tentang Juliet.
Sang
kekasih tengah menjalani rekayasa mati-suri
24 jam untuk menghindari perjodohannya dengan Paris, sembari menunggu kedatangan Romeo. Saat yang ditunggu benar-benar tiba, bahkan setelah
Paris bisa dikalahkan, praktis Romeo tinggal menunggu Juliet lepas dari pengaruh bius pada akhir jam ke-24.
Pertanyaannya,…..kenapa
Romeo buru-buru mengakhiri hidupnya?
Bahkan semua pembaca berharap Romeo
menunda keputusan minum racun sampai Shakespeare menuliskan bait-bait berikutnya.
Jika
saja Romeo mau mengikuti saran pembaca tentu dia bakal menemukan mimpinya.
Juliet bangun dari mati suri beberapa
saat setelah Romeo sukses bunuh diri.
Romeo tak tahu bahwa mimpi besarnya masih ada, dan sayangnya Shakespeare juga tak pernah memberitahukan hal ini kepadanya.
Hanya
ketika seseorang tahu mimpinya masih tersimpan dalam episode berikutnya, dia akan bersemangat melanjutkan
kehidupannya.
And I want You to know
There's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you
For You... For You...
Kini ingin kutunjukkan
pada-Mu bahwa aku masih melanjutkan hidup yang Kau berikan. Aku tak berhenti,
aku tak menyerah. Aku tunjukan kali ini, hidupku, gerak-ku, syair dan
laguku, semuanya untuk Mu. I stay alive
for You
I will survive, I will revive
I won't surrender, And stay alive
I will survive, I will revive
Getting Stronger, stay alive
Kau berikan aku kekuatan
Untuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
Getting Bigger, Bigger than live
Kau yang Esa, yang Perkasa
Give me wisdom, to survive
Aku berusaha terus membaca
isyarat Maha Lembut-Mu tentang mimpi dan kemenangan, karena aku bukan Romeo
yang enggan bertanya pada Shakespeare.
Aku akan tetap bertahan,
menggapai kejayaan yang Engkau janjikan. Untuk sebuah kemuliaan. Menjadi mulia
di hadapan-Mu, melakukan yang terbaik demi nama-Mu.
Engkau yang Esa, yang Perkasa
telah memberiku jeda untuk mendapatkan kesadaran dari sudut yang berbeda,
karena Engkau bukan Shakespeare yang membiarkan wayangnya
mati dalam perih dan luka.
Engkau ajari aku hikmah memahami
jalan yang seharusnya. Jalan untuk hidup dan terus bertahan, berkarya menggapai
kemenangan.
Aku bukan Romeo Kau
bukan Shakespeare
Engkau,…give me wisdom to
survive,…
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Aku Bukan Romeo Kau Bukan Shakespeare
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://stokcerpen.blogspot.com/2014/02/aku-bukan-romeo-kau-bukan-shakespeare.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
1.Demi keindahan forum komentar harap mencantumkan Nama (nickname) setiapkali memberikan komentar.
2.Pada box "Beri komentar sebagai"... pilih "Name/URL" (jangan anonymous).
3.Lalu tuliskan nickname dan kosongkan URL, kemudian klik "lanjutkan"
4.Jika Anda punya gmail, pilih "google account", anda akan diminta login. Silakan Login kemudian publikasikan komentar anda.
5.Anda bebas berkomentar apa saja, boleh serius, boleh lucu, tapi jangan menyinggung sara maupun saru (pornografi).
Dapatkan Souvenir Cantik Stok Cerpen Untuk Komentar Terbaik